MY LOVELIST ON PRELO - GOTTA LOVE THE PRELOVED

Posted by: Unknown in ,

Hi, Readers! Kembali lagi bersama saya, kali ini dalam ajang kompetisi Prelo Blog Competition Vol. 2 yang bertema My Lovelist on Prelo. Bagi kalian yang ingin berkenalan terlebih dahulu dengan Prelo, kalian bisa langsung membaca artikel saya yang sebelumnya disini.

 

Nah, karena saya diminta untuk menceritakan barang apa saja yang ingin saya beli a.k.a wishlist(s) yang terdapat di Prelo, kita langsung saja ke wishlist(s) saya yang pertama.

 

1. 501 Must-be-There Events (501 Series)

 


Berhubung saya adalah mahasiswi Event Manajemen di salah satu politeknik negeri, ketika melihat ada user yang menjual buku yang berhubungan dengan prodi yang saya tekuni dan dapat dijadikan referensi yang seru *ehm, ceritanya MaBa rajin*, saya pun langsung tertarik. Walaupun buku bekas, which's not 100% new, justru itu lah yang saya cari. Why? Karena buku bekas biasanya memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan buku yang masih baru, ditambah lagi jika saya membelinya saya tidak perlu menunggu lama karena buku import ini sudah tersedia di rumah penjual yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat dan bukannya dikirim langsung dari luar negeri.

Selain menghemat uang dan waktu, dengan membeli buku bekas yang tersedia di Prelo saya juga ikut mendukung nilai-nilai green lisfestyle yang diusung oleh aplikasi jual beli barang bekas atau preloved ini, salah satunya dengan melakukan gerakan reused. Cool, right?

 

   

2. Sephora Lip Balm


    

Untuk upacara kemerdekaan ditanggal 17 Agustus nanti dapat dipastikan akan berhadapan langsung dengan panasnya terik matahari di lapangan. Even though I'm not a big fan of make-up, keeping my lips's healthy and pink-ish is (almost) a must! Karena kalau bibir saya sudah mulai pecah-pecah, tiap beberapa jam sekali harus re-apply lip balm atau lip gloss. Kalau tidak, ketika menarik bibir hanya untuk tersenyum pun bisa terasa sangat perih, apalagi berbicara. Warna bibir pun akan berubah pucat.

Sering beraktivitas diluar ruangan ataupun berlama-lama diruangan ber-AC sama-sama beresiko menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah, maka dari itu aku sangat berminat untuk memiliki lip balm dari Sephora ini.

Cara saya memilih lip balm atau lip gloss seperti apa yang ingin saya miliki adalah pertama dengan mengurutkannya dari harga yang termurah *because, why would anyone want to pay more for the same product, with the same quality?*, lalu dibagian samping kiri layar saya akan mencontreng pilihan Masih Baru atau Sangat Bagus di bagian Kondisi, and VoilĂ ! I will find my lip balm of choice like that one on the pic in no time.



3. The Book of Invisible Questions

 


Now this is my kind of enjoyment. Saya sangat suka membaca apalagi kalau bukunya dihiasi ilustrasi yang dapat memanjakan mata seperti The Book of Invisible Questions dari Lala Bohang ini misalnya.

Tapi, entah kenapa tiap ada keinginan untuk memasukkan The Book of Invisible Questions second ini ke keranjang belanja sepertinya ada saja kepentingan yang lain *malah membeli buku yang lain contohnya, hihihi*.




Nah, Readers! Ketiga barang diatas hanyalah sebagian (kecil) dari deretan wishlist saya di Prelo *dan sepertinya masih terus bertambah deretannya*. Untuk kalian yang belum pernah melakukan transaksi di aplikasi yang menyediakan berbagai macam barang second berkualitas ini, janganlah ragu dan segera pesan barang yang kamu sukai! Dengan rekening bersama yang aman dan juga jaminan refund apabila ternyata barang yang kamu beli palsu atau tidak sesuai.

 

♛Cheers! And Happy Shopping!♛


p.s. Bagi kamu pengguna baru yuk, masukkan kode najmaazzahraj1p di menu Referral Bonus! agar saldo sebesar Rp25.000 bisa menjadi milikmu ♥



https://prelo.co.id
https://prelo.co.id



Hariku Bersama Prelo - Berburu Barang Bekas Berkualitas Dengan Harga Pas

Posted by: Unknown in , , ,

Halo, semuanya! Sebelumnya gue mau nanya nih... Apa sih yang akan kamu lakukan kalo ada barang yang udah ngga kepake lagi? Cuma kamu taruh di gudang aja atau mungkin... Sebenarnya kamu berniat untuk menjual barang preloved tersebut tapi bingung mau dijual kemana? Sampai saat ini masih banyak, loh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang menelan banyak korban melalui tipu daya mereka. Nah, disini gue mau berbagi cerita gimana caranya gue bisa merasa tenang dan bebas melakukan transaksi jual beli untuk barang-barang preloved yang masih oke! Disimak ya, guys!

 

google.com

Ini dia aplikasi penyelamat bagi barang-barang bekas (ataupun baru) gue yang ngga kepake lagi, Prelo namanya ♥   

PERTEMUAN

Awal gue tahu tentang aplikasi ini adalah ketika gue udah putus asa dan bingung mau nyari kemana lagi barang wishlist gue. Yang awalnya gue keukeuh harus beli barang itu dengan kondisi 100% baru, lama-lama jadi "Ngga kenapa-kenapa kondisinya udah second... yang penting gue bisa dapet itu barang!" Mulailah gue ngesearch di om google pake kata kunci barang incaran gue tadi. Scroll bawah, scroll bawah, dan terus scroll ke bawah akhirnya... Foto barang yang gue pengin terpajang dengan manis dan dalam kondisi yang masih mulus... Langsung dong gue klik link yang ada di fotonya dan setelah itu gue langsung diarahkan ke websitenya Prelo

Hal pertama yang terpikirkan ketika gue ngeliat harga yang ditawarkan untuk barang second si penjual adalah "Gilak! Ini mah murah banget! Must.Buy." Tanpa basa-basi gue langsung register & melakukan verifikasi akun.


Gambar diatas adalah screencapt dari e-mail yang gue terima setelah melakukan pendaftaran. Tadinya yang mau langsung lanjut ke proses pembayaran gue berhenti dulu sesaat setelah melihat bacaan yang kurang lebih bunyinya seperti ini "Download & install aplikasi Prelo agar kamu bisa menikmati fitur 'Chat' & berkomunikasi langsung dengan penjual." 

'Boleh juga.' kata gue dalam hati, langsung lah gue menuju ke Google Play dan mendownload aplikasi ini. Tidak perlu lama gue langsung log in, menanyakan ketersediaan barang pada penjual, dan langsung ke pembayaran.


For your info, semua tahapan proses pembelian bisa dicek langsung di mobile applicationnya. Mulai dari pembayaran, pengiriman, sampai ke pemberian review pada penjual. Canggih, kan? Hehe

AKU SEBAGAI PEMBELI♛ 

Banyak transaksi pembelian yang udah (dan berhasil) gue lakukan di aplikasi ini.

Contoh transaksi pembelian yang udah selesai
Bisa diliat gue berhasil mendapatkan buku bekas "A Wrinkle In Time" dengan harga yang sangat pas dikantong. Buku second ini terbilang cukup langka karena di toko online penerbitnya aja udah out of stock, guys! Itu lah satu dari banyak hal yang menjadikan Prelo sebagai aplikasi online shop favorit gue. Disini ngga cuma buku-buku keluaran terbaru aja yang bisa gue temuin, buku cetakan tahun '90an pun juga ada kalo ngga males nyarinya! Maksudnya males nyari? Jadi begini... kadang para penjual memberikan nama pada barangnya dengan nama yang kurang sesuai, misalnya seperti ini


si penjual memberikan nama pada barang dagangannya ini "Novel Seru" hal ini dapat mempersulit orang-orang kaya gue yang langsung nyari barang dengan keyword judul asli dari bukunya yaitu "Nyanyian Hujan". Mau gue ngetik 100x pun di kolom search ngga bakalan ketemu, yang ada malah ngga jadi beli deh (melayang sudah kesempatan si penjual dalam menjual barangnya). Lagi pula suatu hal yang 'seru' buat seseorang belum tentu 'seru' buat orang lain, kan? Hehehe...


Asiknya lagi di Prelo, gue bisa melakukan penawaran terhadap harga barang si penjual

Proses tawar menawar di dalam fitur "Chat" mobile app Prelo
Kegiatan tawar menawar ini dapat dilakukan kapan pun dengan catatan... hanya bisa melalui aplikasi mobilenya, ya!


Siapa bilang kalo beli barang second ngga bisa di refund? Jaminan uang 100% kembali apabila barang tidak sesuai seperti yang di deskripsikan penjual atau tidak orisinil juga ada di Prelo, loh! Tenang banget, kan kalo belanja disini? Teehee

 
Ada barang yang diinginkan tapi mau dibeli belakangan? "Lovelist" lah jawabannya!

Tampilan fitur "Lovelist" di aplikasi mobile Prelo

Selain menyimpan list barang idaman, dengan "Lovelist" kita akan diberi notifikasi oleh pihak Prelo apabila ada penurunan harga, seperti ini

  
Oh, iya! Sempat ngga, sih kamu tertarik sama satu barang dan pas di klik ternyata gambarnya kurang jelas? Atau mungkin udah minat pakek BANGET sama barang itu tapi ngga ada kabar dari sellernya? Satu kata penuh makna G.E.R.E.G.E.T.A.N

Selain gambar, harga yang tercantum pun kurang jelas (Mungkin maksudnya Rp70.000 kali, yaa)

Sudah menghubungi seller yang satu ini sekitar 1 bulan yang lalu melalui "Chat" dan belum ada jawaban sampai saat ini

Menurut gue hal ini sangat, sangat disayangkan. Berharap Prelo kedepannya mengadakan update mengenai masa aktif penjual.




AKU SEBAGAI PENJUAL

Banyak kemudahan yang gue rasakan selama berjualan di Prelo. Salah satunya adalah mendapatkan notifikasi via email apabila ada pembeli yang tertarik, menawar, ataupun memesan barang dagangan gue. Seperti ini notifikasinya

 

ngga cuma notifikasi yang up to date, Prelo juga menyediakan fitur "⬆UP" untuk penjual


dengan fitur "⬆UP" gue selalu punya kesempatan untuk menempatkan barang dagangan gue on top of the list di kategorinya tersendiri.


Dengan begini, kesempatan untuk terjual pun lebih besar karena posisinya yang berada di paling atas sehingga lebih sering diliat oleh pengguna yang lainnya. Namun, fitur "⬆UP" tidak dapat digunakan setiap saat. Kita harus menunggu +- 3 jam untuk melakukan "⬆UP" kembali.

Pilihan yang disediakan agar penjual bisa melakukan "⬆UP"

Tapi, kalo udah ngga sabar buat nunggu +- 3 jam, Prelo memberikan beberapa pilihan agar penjual bisa melakukan "⬆UP" dengan segera, contohnya seperti gambar diatas.


Diantara banyaknya kemudahan yang disediakan Prelo untuk penjual seperti gue, masih ada beberapa hal yang menurut gue perlu diperbaiki dan dikembangkan seperti,


kebijakan yang kurang menguntungkan pihak penjual berupa "Charge" dari Prelo. Jadi, "Charge" ini akan otomatis "mengambil", contohnya, 3% dari harga jual yang kita tetapkan untuk suatu barang. Yang harusnya gue bisa medapatkan Rp60.000 karena terpotong oleh "Charge" jadi hanya Rp58.200. Mungkin emang terlihat ngga seberapa untuk biaya "Charge"nya tapi, gue kasian sama penjual yang harga barangnya murah banget misalnya, dengan Rp3.000 kamu udah bisa mendapatkan satu "Pocket English Dictionary" bekas tapi, Rp3.000 itu belum di potong sama biaya "Charge" yang dibebankan pada penjual. Bisa dibayangin sendiri kan cuma berapa rupiah yang diperoleh penjual?

Tapi... Prelo memberikan gue dan penjual lainnya opsi yang bisa di pilih supaya biaya "Charge" yang dibebankan semakin kecil.

Dengan membagikan info mengenai barang dagangan di media sosial, penjual bisa mendapatkan keuntungan lebih



Nah, begitulah ceritanya bagaimana gue bisa melakukan transaksi jual beli barang bekas dengan tenang dan bebas! Setelah membaca cerita gue mengenai aplikasi yang satu ini, jangan lupa langsung di download ya, guys Prelonya! Gunakan juga "najmaazzahraj1p" sebagai kode "Referral Bonus" yang fiturnya hanya bisa dinikmati di dalam mopile apps Prelo. Dengan menggunakan kode "najmaazzahraj1p" saldo sebesar Rp25.000 bisa langsung menjadi milik mu ♥ 

❈p.s. kode "Referral Bonus" diatas hanya berlaku untuk pemakaian pertama❈


Stay Safe and Happy Shopping ♥ 






Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis part 2

Posted by: Unknown in ,

Sesuai janji gue sebelumnya di Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis ini lah dia bagian keduanya! Selamat membaca semuanya



Sumber: @hutamedia

Di acara "Menulis karena Cinta, Menulis karena Suka" ini, ada juga peresmian meluncurnya buku karangan Kak @crowdstroia yaitu Nona Teh dan Tuan Kopi . Sebelum peresmian buku ini di umumkan, Kak @crowdstroia sempat menjawab beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir minggu lalu.

"Alasan aku milih Wattpad sebagai platform untuk mempublikasikan karya ku adalah disini (Wattpad) pembaca bisa dengan mudah berkomunikasi dengan penulis atau bahkan penulis dengan penulis. Di platform ini juga pembaca bisa melakukan in-line comment yang belum tentu bisa dilakukan di platform yang lain." Begitu katanya.





Oh iya, sebagai bagian dari pelatihan menulis para peserta diberikan instruksi untuk membuat tulisan berupa apa aja yang menggunakan kalimat di stik sebagai kalimat pembuka atau awalan tulisan. Stik dipilih secara acak yang kalimatnya ditulis oleh peserta lain.

Karena instruksinya membuat tulisan berupa apa aja, gue mikirnya tulisan yang dibuat nantinya ngga harus berbentuk seperti cerpen atau ala-ala novel gitu (yang tokoh dan alur ceritanya jelas + berkembang). Alhasil gue buatlah puisi yang bunyinya kaya gini ini


"Menunggu seseorang di ujung jalan. Waktu terus berlalu bersama orang-orang yang berlalu lalang di hadapan, menunggu tanpa kepastian apakah si dia 'kan datang. "Agh!" jerit si kaki dan si hati yang telah lama berdiri dan menahan malu karena menunggu sendiri. 

Sendiri disini, di ujung jalan. Kapan kah si dia 'kan datang? Hanya Tuhan dan si dia yang punya jawaban..."

Ketika MC bertanya siapa yang berkenan untuk membacakan hasil tulisan mereka didepan, gue dengan senang hati mengangkat tangan (padahal gemeteran + dag dig dug jantung rasanya). 

Mungkin pas gue bacain puisi didepan gue kecepetan dan jadinya ngga jelas sebenernya gue ngomong apa (hahahaha). Akhirnya pas gue balik ke tempat duduk Mbak Gita selaku editor dari penerbit katadepan membacakan ulang tulisan gue tadi...

"Manis tapi, belum jelas sebenarnya ini ada tokohnya apa ngga. Kurang berkembang dan masih terfokus di 'Menunggu di ujung jalan'." Begitu kira-kira kata Mbak Gita... Ya, gimana pun respon dari sang editor gue tetep seneng karena berkesempatan untuk langsung dinilai karyanya.


Dan gue pun mendapatkan satu goodie bag lagi dari penerbit katadepan karena udah maju ke depan tadi. Isinya sama persis kaya goodie bag yang sebelumnya udah gue ceritain di Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis, yaitu satu notebook imut bertuliskan "Karena Membaca Selalu Membuatmu Bahagia"




Sumber: @hutamedia
Seperti biasanya, sebelum peserta benar-benar bubar ada sesi foto bersama dulu. Can you spot me in there?



Begitu lah pengalaman menarik gue selama acara #KataDepanMenulis ini. Terima kasih pembaca semua



Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis

Posted by: Unknown in ,

Hari minggu kemarin penerbit katadepan mengadakan talk show sekaligus pelatihan menulis yang bertema "Menulis karena Cinta, Menulis karena Suka" di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.


sumber: @gramediamatraman
Kebetulan untuk acara yang kali ini gue ditemani mama tersayang dan gara-gara nungguin mama yang dan-dannya "kaya begitu" alhasil gue telat pas sampai di lokasi.

Sebelum masuk ke function room dimana acara ini diadakan gue registrasi dulu di meja dekat pintu depan. Btw, registrasi ini hanya diperlukan bagi peserta yang emang sebelumnya udah daftar via email di redaksi@penerbitkatadepan.com, keuntungan bagi mereka yang mendaftar via email adalah ada goodie bag spesial dari penerbit katadepan yang menunggu. Seperti ini




Acara udah mulai dan bangku udah hampir penuh. Untungnya masih ada beberapa bangku kosong di barisan paling depan, tempat yang strategis menurut gue buat ngambil foto, hehe...

dan ini lah para pembicara yang mengisi #KataDepanMenulis


dari ujung kanan ke kiri: @gitaromadhona@crowdstroia@dhitapuspitan@yzacx
Karena gue telat gue ngga sempet ngambil foto terlalu banyak, jadi langsung aja gue keluarin notebook + pulpen buat buru-buru nyatet materi berharga yang disampaikan.

Mbak Yayan, penulis novel Une Personne Au Bout De La Rue, menyampaikan bahwa sebenarnya penulis itu memiliki banyak ide dikepala, tulislah ide tersebut tanpa perlu memikirkan bagus atau tidak, katanya. Gue sendiri setuju banget karena kalo kebanyakan mikir ujung-ujungnya malah ragu buat nulis ide yang daritadi udah kepikiran. Satu hal lagi, buatlah judul tulisan yang semenarik mungkin, sarannya.

"Sebelum judulnya pakek bahasa Perancis pernah bahasa Indonesia dan itu NGGA ada yang mau baca, mbak!"

Begitu curhat sang penulis, mungkin maksud mbak Yayan yang baca cuma sedikit kali, yaa... tapi siapa sangka, yang awalnya hampir ngga ada yang tertarik untuk baca, akhirnya Une Personne Au Bout De La Rue telah dibaca lebih dari 4.000.000 kali di Wattpad! Kalo kata Mas Teguh sih "SUPER!!"





Point of View atau sudut pandang turut dibahas dalam acara ini dan sekarang giliran sang editor alias Mbak Gita lah yang berbicara.

Saran yang perlu diingat dari Mbak Gita untuk penulis pemula adalah:

Gunakan POV orang ketiga. Dengan ini penulis bisa leluasa menulis dan meminimalisir kesalahan karena seringkali mereka yang langsung mencoba POV tokoh utama "tergelincir". Tokoh utama yang seharusnya ngga bisa gitu aja langsung tau perasaan atau pikiran tokoh lain di dalam cerita malah seolah-olah menjadi "orang yang serba tahu" 

POV tokoh utama lebih baik digunakan untuk cerita yang tokoh-tokohnya sedikit

Di dalam penulisan cerita ngga bisa asal bergonta-ganti POV karena hal ini dapat membuat pembaca kebingungan


Selain saran untuk penggunaan POV Mbak Gita juga menyarankan penulis untuk MENGHINDARI yang namanya kebanyakan pengulangan kata. Kenapa? Pertama, pembaca bisa geregetan dan keburu bosen karena seakan-akan masalah hanya terpusat pada kata yang berulang tadi. Kedua, boros juga sih... yang harusnya udah bisa maju ke permasalahan lain karena kebanyakan pengulangan kata jadi masih stuck disitu-situ aja. Padahal udah berrrlembar-lembar... (Itu menurut gue ya, btw)



Nah, sampai disini dulu ya semuanya. Nanti bakalan gue lanjut lagi di "Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis part 2" so, stay tuned!

Learn To Say Goodbye With Kang Abay!

Posted by: Unknown in ,

Tanggal 11 Maret 2017 lalu, gue sempet hadir di acara Meet & Greetnya Kang Abay untuk membahas buku keluaran terbaru beliau, Cinta dalam Ikhlas, yang berlokasi di Millennia Bookstore, Tanggerang Selatan.


Pics by Me

Berhubung awalnya gue kurang tau lokasi dari Millennia Bookstore ini tepatnya dimana, gue memilih ojek online sebagai sarana transportasi. Selain biayanya yang cukup terjangkau, gue ngga perlu muter-muter kesana kemari karena hp abang ojeknya juga udah terhubung dengan gps lokasi tujuan gue.

Singkat cerita gue selamat sampai tujuan kira-kira jam 10.00 wib, gue emang sengaja buat dateng lebih awal supaya bisa ngambil beberapa gambar dalam keadaan yang masih sepi dan tenang.




















Beberapa saat kemudian acara dibuka oleh seorang MC perempuan yang menurut gue sangat talkative dan enerjetik jadi, walaupun peserta yang hadir terbilang cukup sedikit, acara tetap berjalan dengan seru.


Dimulai dari membahas profil Kang Bayu Adhitya Nugraha alias Kang Abay sampai ke alasan kenapa beliau menulis Cinta dalam Ikhlas.





















Beliau menurut gue adalah orang yang sangat menyenangkan. Karena selama acara berlangsung Kang Abay sering membuat para peserta (termasuk gue) tertawa oleh cerita pengalaman lucu yang pernah dialami beliau sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.

Gaya bicara Kang Abay yang santai dalam menyampaikan isi dari buku Cinta dalam Ikhlas berhasil membuat gue mendengarkan setiap perkataan beliau tanpa rasa kantuk atau pun bosan. Beliau berkata bahwa salah satu alasan kenapa beliau menulis Cinta dalam Ikhlas adalah untuk membantu mereka yang telah mengalami kehilangan dalam cinta atau kegagalan dalam cita-cita, khususnya remaja, agar bangkit dari keterpurakan yang dialami.

"Merasakan sakit dan menangis adalah hal yang sangat manusiawi. Pertanyaannya adalah mau sampai kapan bersedih?"

gue sendiri hampir menitihkan air mata akibat dari perkataan beliau yang sangat menyentuh hati ini karena gue sebagai manusia pernah banget yang namanya bersedih karena kegagalan. Malah keseringannya gue bersedih yang terlalu berlarut-ralut ketika mengalami kegagalan dalam hidup.

"Seringkali hal yang menyebabkan seseorang tidak bisa move on dan maju ke arah yang lebih baik adalah anggapan bahwa diri mereka telah gagal."

Waktu terus berjalan sementara kita beranggapan bahwa kita telah gagal. Menyebabkan kita tertinggal dan makin tertinggal didalam kehidupan fana yang bertempo cepat. Karenanya gue semakin sadar dan yakin kalau larut dalam kesedihan adalah kebiasaan yang harus ditinggalkan, selain lebih banyak memberikan kerugian daripada kebaikan untuk diri sendiri, berlarut-larut dalam kesedihan juga bisa mempengaruhi orang-orang disekitar kita.



“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. 3:139)





Setelah Kang Abay selesai membacakan potongan kalimat yang ada di beberapa bab Cinta dalam Ikhlas, MC membuka sesi tanya-jawab dan sharing bersama. Kebetulan hanya dua orang yang berkesempatan untuk melakukan sharing karena hal yang dua orang tersebut bahas merupakan masalah yang menurut gue sensitif & bersifat pribadi (Jadi panjang ceritanya).

























Sebelum acara usai sang motivasinger membawakan satu buah lagu dan beliau meminta semua peserta yang hadir untuk ikut bernyanyi bersama. Anyway, diawal acara MC sudah menyebutkan bahwa siapa peserta yang paling aktif mengupload mengenai acara meet & greet di Ig akan mendapatkan hadiah spesial dari Millennia Bookstore!

Dan ini lah hadiahnya! Yay, seneng banget jadi peserta yang terpilih ♥ (sebenernya berharap buat dapet bukunya Kang Abay - Cinta dalam Ikhlas tapi, dapet ini juga cukup puas ko ♥)






"Selamat memaknai kehilangan menjadi episode penuh hikmah dimasa depan..." -Kang Abay


Terima kasih Millennia Bookstore beserta Kang Abay untuk acara dan hadiahnya!