Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis part 2

Posted by: Unknown in ,

Sesuai janji gue sebelumnya di Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis ini lah dia bagian keduanya! Selamat membaca semuanya



Sumber: @hutamedia

Di acara "Menulis karena Cinta, Menulis karena Suka" ini, ada juga peresmian meluncurnya buku karangan Kak @crowdstroia yaitu Nona Teh dan Tuan Kopi . Sebelum peresmian buku ini di umumkan, Kak @crowdstroia sempat menjawab beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir minggu lalu.

"Alasan aku milih Wattpad sebagai platform untuk mempublikasikan karya ku adalah disini (Wattpad) pembaca bisa dengan mudah berkomunikasi dengan penulis atau bahkan penulis dengan penulis. Di platform ini juga pembaca bisa melakukan in-line comment yang belum tentu bisa dilakukan di platform yang lain." Begitu katanya.





Oh iya, sebagai bagian dari pelatihan menulis para peserta diberikan instruksi untuk membuat tulisan berupa apa aja yang menggunakan kalimat di stik sebagai kalimat pembuka atau awalan tulisan. Stik dipilih secara acak yang kalimatnya ditulis oleh peserta lain.

Karena instruksinya membuat tulisan berupa apa aja, gue mikirnya tulisan yang dibuat nantinya ngga harus berbentuk seperti cerpen atau ala-ala novel gitu (yang tokoh dan alur ceritanya jelas + berkembang). Alhasil gue buatlah puisi yang bunyinya kaya gini ini


"Menunggu seseorang di ujung jalan. Waktu terus berlalu bersama orang-orang yang berlalu lalang di hadapan, menunggu tanpa kepastian apakah si dia 'kan datang. "Agh!" jerit si kaki dan si hati yang telah lama berdiri dan menahan malu karena menunggu sendiri. 

Sendiri disini, di ujung jalan. Kapan kah si dia 'kan datang? Hanya Tuhan dan si dia yang punya jawaban..."

Ketika MC bertanya siapa yang berkenan untuk membacakan hasil tulisan mereka didepan, gue dengan senang hati mengangkat tangan (padahal gemeteran + dag dig dug jantung rasanya). 

Mungkin pas gue bacain puisi didepan gue kecepetan dan jadinya ngga jelas sebenernya gue ngomong apa (hahahaha). Akhirnya pas gue balik ke tempat duduk Mbak Gita selaku editor dari penerbit katadepan membacakan ulang tulisan gue tadi...

"Manis tapi, belum jelas sebenarnya ini ada tokohnya apa ngga. Kurang berkembang dan masih terfokus di 'Menunggu di ujung jalan'." Begitu kira-kira kata Mbak Gita... Ya, gimana pun respon dari sang editor gue tetep seneng karena berkesempatan untuk langsung dinilai karyanya.


Dan gue pun mendapatkan satu goodie bag lagi dari penerbit katadepan karena udah maju ke depan tadi. Isinya sama persis kaya goodie bag yang sebelumnya udah gue ceritain di Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis, yaitu satu notebook imut bertuliskan "Karena Membaca Selalu Membuatmu Bahagia"




Sumber: @hutamedia
Seperti biasanya, sebelum peserta benar-benar bubar ada sesi foto bersama dulu. Can you spot me in there?



Begitu lah pengalaman menarik gue selama acara #KataDepanMenulis ini. Terima kasih pembaca semua



Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis

Posted by: Unknown in ,

Hari minggu kemarin penerbit katadepan mengadakan talk show sekaligus pelatihan menulis yang bertema "Menulis karena Cinta, Menulis karena Suka" di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.


sumber: @gramediamatraman
Kebetulan untuk acara yang kali ini gue ditemani mama tersayang dan gara-gara nungguin mama yang dan-dannya "kaya begitu" alhasil gue telat pas sampai di lokasi.

Sebelum masuk ke function room dimana acara ini diadakan gue registrasi dulu di meja dekat pintu depan. Btw, registrasi ini hanya diperlukan bagi peserta yang emang sebelumnya udah daftar via email di redaksi@penerbitkatadepan.com, keuntungan bagi mereka yang mendaftar via email adalah ada goodie bag spesial dari penerbit katadepan yang menunggu. Seperti ini




Acara udah mulai dan bangku udah hampir penuh. Untungnya masih ada beberapa bangku kosong di barisan paling depan, tempat yang strategis menurut gue buat ngambil foto, hehe...

dan ini lah para pembicara yang mengisi #KataDepanMenulis


dari ujung kanan ke kiri: @gitaromadhona@crowdstroia@dhitapuspitan@yzacx
Karena gue telat gue ngga sempet ngambil foto terlalu banyak, jadi langsung aja gue keluarin notebook + pulpen buat buru-buru nyatet materi berharga yang disampaikan.

Mbak Yayan, penulis novel Une Personne Au Bout De La Rue, menyampaikan bahwa sebenarnya penulis itu memiliki banyak ide dikepala, tulislah ide tersebut tanpa perlu memikirkan bagus atau tidak, katanya. Gue sendiri setuju banget karena kalo kebanyakan mikir ujung-ujungnya malah ragu buat nulis ide yang daritadi udah kepikiran. Satu hal lagi, buatlah judul tulisan yang semenarik mungkin, sarannya.

"Sebelum judulnya pakek bahasa Perancis pernah bahasa Indonesia dan itu NGGA ada yang mau baca, mbak!"

Begitu curhat sang penulis, mungkin maksud mbak Yayan yang baca cuma sedikit kali, yaa... tapi siapa sangka, yang awalnya hampir ngga ada yang tertarik untuk baca, akhirnya Une Personne Au Bout De La Rue telah dibaca lebih dari 4.000.000 kali di Wattpad! Kalo kata Mas Teguh sih "SUPER!!"





Point of View atau sudut pandang turut dibahas dalam acara ini dan sekarang giliran sang editor alias Mbak Gita lah yang berbicara.

Saran yang perlu diingat dari Mbak Gita untuk penulis pemula adalah:

Gunakan POV orang ketiga. Dengan ini penulis bisa leluasa menulis dan meminimalisir kesalahan karena seringkali mereka yang langsung mencoba POV tokoh utama "tergelincir". Tokoh utama yang seharusnya ngga bisa gitu aja langsung tau perasaan atau pikiran tokoh lain di dalam cerita malah seolah-olah menjadi "orang yang serba tahu" 

POV tokoh utama lebih baik digunakan untuk cerita yang tokoh-tokohnya sedikit

Di dalam penulisan cerita ngga bisa asal bergonta-ganti POV karena hal ini dapat membuat pembaca kebingungan


Selain saran untuk penggunaan POV Mbak Gita juga menyarankan penulis untuk MENGHINDARI yang namanya kebanyakan pengulangan kata. Kenapa? Pertama, pembaca bisa geregetan dan keburu bosen karena seakan-akan masalah hanya terpusat pada kata yang berulang tadi. Kedua, boros juga sih... yang harusnya udah bisa maju ke permasalahan lain karena kebanyakan pengulangan kata jadi masih stuck disitu-situ aja. Padahal udah berrrlembar-lembar... (Itu menurut gue ya, btw)



Nah, sampai disini dulu ya semuanya. Nanti bakalan gue lanjut lagi di "Belajar Jadi Penulis di #KataDepanMenulis part 2" so, stay tuned!

Learn To Say Goodbye With Kang Abay!

Posted by: Unknown in ,

Tanggal 11 Maret 2017 lalu, gue sempet hadir di acara Meet & Greetnya Kang Abay untuk membahas buku keluaran terbaru beliau, Cinta dalam Ikhlas, yang berlokasi di Millennia Bookstore, Tanggerang Selatan.


Pics by Me

Berhubung awalnya gue kurang tau lokasi dari Millennia Bookstore ini tepatnya dimana, gue memilih ojek online sebagai sarana transportasi. Selain biayanya yang cukup terjangkau, gue ngga perlu muter-muter kesana kemari karena hp abang ojeknya juga udah terhubung dengan gps lokasi tujuan gue.

Singkat cerita gue selamat sampai tujuan kira-kira jam 10.00 wib, gue emang sengaja buat dateng lebih awal supaya bisa ngambil beberapa gambar dalam keadaan yang masih sepi dan tenang.




















Beberapa saat kemudian acara dibuka oleh seorang MC perempuan yang menurut gue sangat talkative dan enerjetik jadi, walaupun peserta yang hadir terbilang cukup sedikit, acara tetap berjalan dengan seru.


Dimulai dari membahas profil Kang Bayu Adhitya Nugraha alias Kang Abay sampai ke alasan kenapa beliau menulis Cinta dalam Ikhlas.





















Beliau menurut gue adalah orang yang sangat menyenangkan. Karena selama acara berlangsung Kang Abay sering membuat para peserta (termasuk gue) tertawa oleh cerita pengalaman lucu yang pernah dialami beliau sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.

Gaya bicara Kang Abay yang santai dalam menyampaikan isi dari buku Cinta dalam Ikhlas berhasil membuat gue mendengarkan setiap perkataan beliau tanpa rasa kantuk atau pun bosan. Beliau berkata bahwa salah satu alasan kenapa beliau menulis Cinta dalam Ikhlas adalah untuk membantu mereka yang telah mengalami kehilangan dalam cinta atau kegagalan dalam cita-cita, khususnya remaja, agar bangkit dari keterpurakan yang dialami.

"Merasakan sakit dan menangis adalah hal yang sangat manusiawi. Pertanyaannya adalah mau sampai kapan bersedih?"

gue sendiri hampir menitihkan air mata akibat dari perkataan beliau yang sangat menyentuh hati ini karena gue sebagai manusia pernah banget yang namanya bersedih karena kegagalan. Malah keseringannya gue bersedih yang terlalu berlarut-ralut ketika mengalami kegagalan dalam hidup.

"Seringkali hal yang menyebabkan seseorang tidak bisa move on dan maju ke arah yang lebih baik adalah anggapan bahwa diri mereka telah gagal."

Waktu terus berjalan sementara kita beranggapan bahwa kita telah gagal. Menyebabkan kita tertinggal dan makin tertinggal didalam kehidupan fana yang bertempo cepat. Karenanya gue semakin sadar dan yakin kalau larut dalam kesedihan adalah kebiasaan yang harus ditinggalkan, selain lebih banyak memberikan kerugian daripada kebaikan untuk diri sendiri, berlarut-larut dalam kesedihan juga bisa mempengaruhi orang-orang disekitar kita.



“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. 3:139)





Setelah Kang Abay selesai membacakan potongan kalimat yang ada di beberapa bab Cinta dalam Ikhlas, MC membuka sesi tanya-jawab dan sharing bersama. Kebetulan hanya dua orang yang berkesempatan untuk melakukan sharing karena hal yang dua orang tersebut bahas merupakan masalah yang menurut gue sensitif & bersifat pribadi (Jadi panjang ceritanya).

























Sebelum acara usai sang motivasinger membawakan satu buah lagu dan beliau meminta semua peserta yang hadir untuk ikut bernyanyi bersama. Anyway, diawal acara MC sudah menyebutkan bahwa siapa peserta yang paling aktif mengupload mengenai acara meet & greet di Ig akan mendapatkan hadiah spesial dari Millennia Bookstore!

Dan ini lah hadiahnya! Yay, seneng banget jadi peserta yang terpilih ♥ (sebenernya berharap buat dapet bukunya Kang Abay - Cinta dalam Ikhlas tapi, dapet ini juga cukup puas ko ♥)






"Selamat memaknai kehilangan menjadi episode penuh hikmah dimasa depan..." -Kang Abay


Terima kasih Millennia Bookstore beserta Kang Abay untuk acara dan hadiahnya!